Tips Memikat Wanita Melalui Curhat - Memiliki teman adalah sebuah kebutuhan yang amat sangat mendasar bagi setiap orang. Tidak peduli status sosial, tingkat intelegensi serta latar belakang budaya tersebut, manusia terlahir dengan kebutuhan untuk bisa memiliki rekan untuk bekerjasama dalam mengatasi semua hal-hal di dunia ini termasuk dalam urusan romansa.
Keberhasilan anda dalam dunia pergaulan adalah tolok ukur keberhasilan anda dalam dunia romansa. Keberhasilan anda dalam memiliki teman yang cukup banyak serta menjadi sosok yang digemari dalam lingkungan pergaulan anda juga merupakan tolok ukur keberhasilan anda dalam dunia romansa.
Dengan kata lain memiliki kepribadian yang menarik bukan saja akan meingkatkan popularitas anda di antara teman-teman anda melainkan hal tersebut juga akan meningkatkan keberhasilan anda dalam dunia romansa.
Dalam artikel ini saya tidak akan membahas bagaimana menjadi seorang yang memilki kepribadian yang menarik serta menjadi sahabat yang suportif karena hal tersebut dapat anda dapatkan melalui ratusan artikel-artikel hitmansystem khususnya artikel lex depraxis yang mengajarkan anda bagamaimana caranya menjadi sahabat yang suportif, melainkan saya akan membahas bagaimana cara memikat wanita idaman anda melalui curhat.
Sahabat setia serta pecinta situs hitmansystem, saya yakin anda semua pasti mengetahui arti dari kata curhat tersebut. Berasal dari dua kata yaitu curahan dan hati, curhat merupakan sebuah situasi dimana seseorang membutuhkan seorang teman pendengar yang bersedia mendengarkan ceritanya, baik itu cerita sedih, bahagia, kesal, marah, dll. Orang tersebut sedang membutuhkan seorang teman PENDENGAR yang bersedia menerima luapan emosinya bukan seorang PENASEHAT.
Sobat, sadarkah anda bahwa ketika seorang wanita datang kepada anda untuk curhat, ia sedang mempertaruhkan rasa kepercayan dirinya terhadap anda untuk bisa mendapatkan rasa nyaman dari anda? Wanita tersebut sedang mengundang anda untuk masuk ke dalam kamar ceritanya dan mengijinkan anda untuk melihat gambaran serta rangkaian kisah hidupnya. Yang anda perlu lakukan pada saat itu tentulah menghargai sang pemilik kamar tersebut dengan menjadi seorang PENDENGAR bukan PENASEHAT.
Ketika anda menjadi seorang penasehat di saat seorang wanita sedang curhat kepada anda, anda tidaklah lebih dari sekedar seseorang yang masuk ke dalam kamar wanita tersebut dan merombak ulang semua dekorasi serta tatanan ruang kamar tersebut seenak jidat anda. Anda tidak menyediakan ruang bagi dirinya untuk mengekspresikan perasaannya yang ingin ia sampaikan pada anda. Sebaliknya anda malah ikutan memposisikan diri anda sebagai pencurhat dengan memakai topeng penasehat.
Sobat mengertilah, menjadi seorang penasehat yang memborbardir nasehat ketika seorang wanita ingin curhat kepada anda tidak akan membuat anda terlihat seperti orang bijak bak filsuf-filsuf terkenal. Anda juga tidak akan mendapatkan rasa simpatinya terhadap diri anda. Melainkan anda hanya membuang kesempatan untuk menjadi sesosok pria idaman bagi dirinya. Jangankan berpikir untuk menjalin hubungan dengannya, membuat dirinya berubah untuk semakin bijak sesuai dengan standard anda pun tidak akan berhasil. Yang ada anda hanyalah sebuah hubungan yang perlahan demi perlahan akan menjauh.
Menjadi seorang pendegar juga bukan berarti anda tidak boleh berbicara alias diam saja seperti patung. Melainkan anda bisa menatap matanya ketika ia sedang berbicara dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan ringan seperti “gmana se awal ceritanya?”, “kenapa bisa seperti itu?”, dll ketika ia selesai berbicara. Gunakanlah pertanyaan-pertanyaan ringan tadi untuk menggali informasi yang lebih lagi dan kaitkan dengan pengalaman anda ketika berada di posisi yang sama seperti dia sehingga anda bisa mengerti dan memahami benar apa yang ia rasakan dan alami pada saat itu.
Katakanlah bahwa anda mengerti dan memahami apa yang ia alami, bahwa hal yang ia rasakan pada saat itu adalah hal yang wajar. Karena tujuan utama dari menjadi seorang pendengar adalah menjadi sesosok pribadi yang mengerti dan memahami benar perasaan yang di alami oleh si pencerita tersebut.
0 komentar:
Post a Comment